Puisiku Dusta
Aku, iblis pengkhianat
Ketika mulutku tersenyum dalam puja dan puji untukmu
Karena jemariku menulis tidak selaras dengan apa yang aku rasa
Lalu tanganku bertepuk ketika melihatmu menangis
Aku bentangkan sayap sayap hitam
Merangkulmu dalam kasih yang palsu
Yang diam diam kuhujamkan bujuk bujuk rayu
Hingga kau lena dalam buai dosa
Dusta yang kurangkai, kupelangikan
Agar kau ternina bobo
Lalu kau lupa pada pijakkan
Ketika kau membaca sebagian ephigramnya
Dan aku lalu tertawa puas
Kau terjebak dalam puisi puisi palsu yang kurangkai
Dalam kata kata yang kuberi gincu
Membuatmu tergugu dalam bisu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar