Senin, 29 Februari 2016

PUISI JANJI NANTI

Wahai anak cucu mahasiswa para insan mulia lagi bijaksana
Izinkan Saya bersilat lidah sepatah dua patah kata jangan marah
Dengar dengan seksama dan wajah penuh rupa

Nanti

Kalau jadi petani negeri
Nanti
Saya beri subsidi padi
Bibit unggul dari Australi
Putih bersih tak ada kepi
Sangat layak dikonsumsi

Nanti

Kalau jadi pedagang barang
Nanti
Saya kasih jutaan uang
Buat beli itu barang pakai baju jarang-jarang
Biar nasibmu tak malang

Nanti

Kalau kalian pedagang sayur, sate, cabe, tahu, tempe
Dari Sabang ke Merauke
Nanti
Saya beri lapak petak segi kotak
biar kelak tak berserak tartib datang bawa senapang tetap tenang
Pajak
Nanti tetap diatur ulang

Nanti
Kalau memang penduduk negeri percaya saya sampai mati
Biar saya ambil tahta tak tata negara hingga megah
Tiap kocek keluarga hidup mewah sejahtera
Aman adil makmur
Pilih Saya buat subur.

Eh biar subur

Nan… Nanti…
Pulang Nan… Ayo sayang…!
Istriku

Nama Pena: Daruhiko Ahmad
Judul Puisi : BARAT

Kuendap sepi lalu kurajut jadi dusta
mengalir tanpa ragu
iris sembilu rindu beku dalam lagu
Jeritnya menggema
Melabuhkan rasa
Timbulkan luka tancap di ujung sukma

Sekeping waktu meloncat keluar dari penjara hatiku
Ingin kutangkap
kan kujadikan rangkaian bunga rindu
Kuletakkan di atas telapak tanganmu

Tapi kau jatuhkan ke jurang kepedihan paling dalam

Terhenyak mata saksikan luka
Lidah hidup bisukan lara
Menyayat perih tak tersirat
Hingga darahnya pekat

Ingin kukatakan kau Bangsat
bahkan Keparat
Tapi kuingat
Kau ternyata lalat

Busukmu sungguh menyengat
Aku kecewa
Kau hanya memperalat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar